Cara Penggunaan QRIS yang Benar

 

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sistem pembayaran berbasis kode QR yang disetujui oleh Bank Indonesia sebagai standar nasional.

Dengan adanya QRIS, semua aplikasi dompet digital dan mobile banking bisa menggunakan satu format kode QR yang sama, sehingga memudahkan transaksi antara pembeli dan penjual tanpa perlu ribet dengan banyaknya jenis kode dari masing-masing platform.

Sebelum adanya QRIS, setiap penyedia layanan pembayaran memiliki desain kode QR sendiri-sendiri.

Hal ini menyebabkan ketidakseragaman dalam proses pembayaran dan membuat pelaku usaha harus menampilkan beberapa kode QR untuk melayani berbagai jenis aplikasi pembayaran.

Dengan QRIS, semua transaksi bisa dilakukan hanya dengan satu kode QR saja, baik untuk pembayaran melalui GoPay, OVO, Dana, LinkAja, BCA Mobile, dan lainnya.

QRIS juga mendukung transaksi lintas platform, artinya siapa pun bisa membayar dengan aplikasi keuangan digital pilihan mereka, selama aplikasi tersebut sudah terdaftar resmi di sistem QRIS.

Ini menjadikan metode pembayaran ini sangat efektif untuk digunakan dalam berbagai skala usaha, mulai dari UMKM hingga bisnis besar.

Cara Penggunaan QRIS yang Benar

Langkah-Langkah Menggunakan QRIS untuk Pembeli

Pembeli bisa menggunakan QRIS untuk bertransaksi secara cepat dan aman.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa aplikasi pembayaran digital yang digunakan sudah mendukung fitur pemindaian QRIS.

Sebagian besar aplikasi e-wallet besar di Indonesia seperti GoPay, OVO, Dana, ShopeePay, dan LinkAja sudah kompatibel dengan standar ini.

Setelah itu, saat berbelanja baik di toko fisik maupun online, cari tampilan kode QRIS yang biasanya dipasang di loket kasir atau pada halaman pembayaran.

Buka aplikasi pembayaran digital yang digunakan, lalu pilih menu “Scan QR” atau “Pindai QR”. Arahkan kamera ke kode QRIS hingga berhasil terbaca oleh sistem.

Setelah kode berhasil dipindai, sistem akan menampilkan jumlah nominal transaksi. Pastikan jumlahnya sesuai dengan tagihan sebelum menyetujui pembayaran.

Beberapa aplikasi juga memerlukan konfirmasi tambahan seperti PIN atau sidik jari untuk memastikan keamanan transaksi.

Setelah pembayaran berhasil, biasanya akan muncul notifikasi serta bukti transaksi yang bisa disimpan sebagai arsip atau klaim jika dibutuhkan.

Langkah-Langkah Menggunakan QRIS untuk Penjual

Penjual, baik individu maupun pelaku UMKM, juga bisa memanfaatkan QRIS untuk menerima pembayaran secara digital. Proses pendaftaran dan penggunaannya cukup sederhana.

Pertama, penjual perlu menghubungi penyedia layanan pembayaran digital yang bekerja sama dengan bank atau fintech yang mendukung QRIS, seperti Gojek, OVO, Dana, atau LinkAja.

Setelah mendaftar, penjual akan mendapatkan kode QRIS yang unik. Kode ini bisa dicetak dalam bentuk fisik atau disimpan secara digital untuk ditampilkan saat ada pembeli yang ingin melakukan pembayaran.

Kode tersebut bisa digunakan untuk transaksi offline maupun online, tergantung kebutuhan bisnis.

Saat pembeli datang, penjual tinggal menunjukkan kode QRIS tersebut, lalu pembeli memindainya melalui aplikasi pembayaran mereka.

Sistem akan langsung memproses pembayaran, dan penjual akan menerima notifikasi bahwa transaksi telah berhasil.

Jumlah dana yang masuk akan otomatis tersimpan dalam akun penjual dan bisa ditarik ke rekening bank atau digunakan kembali untuk keperluan bisnis.

Selain itu, beberapa platform juga menawarkan fitur pencatatan transaksi otomatis, sehingga penjual tidak perlu repot mencatat manual setiap pembelian.

Semua riwayat transaksi bisa dilihat melalui aplikasi, lengkap dengan tanggal, waktu, dan detail pembayaran yang masuk.

Keuntungan Menggunakan QRIS dalam Transaksi

Salah satu keuntungan utama dari penggunaan QRIS adalah kemudahan akses dan keseragaman sistem pembayaran.

Dengan hanya satu kode QR, penjual bisa melayani berbagai macam aplikasi pembayaran digital tanpa harus menyiapkan banyak alat pembayaran.

Ini tentu sangat membantu pelaku UMKM yang ingin memberikan pengalaman belanja yang nyaman dan modern kepada pembelinya.

Dari sisi keamanan, QRIS juga dirancang dengan protokol enkripsi yang memadai, sehingga risiko kebocoran data atau penyalahgunaan menjadi lebih rendah.

Selain itu, karena sudah menjadi standar nasional, semua transaksi yang menggunakan QRIS tercatat secara resmi dan dapat dilacak jika terjadi kendala teknis atau masalah pembayaran.

QRIS juga membantu meningkatkan inklusi keuangan digital di Indonesia.

Banyak pelaku usaha kecil yang sebelumnya belum familiar dengan transaksi non-tunai bisa dengan mudah beralih menggunakan QRIS tanpa perlu investasi perangkat mahal seperti mesin EDC.

Cukup dengan mencetak kode QR dan menempatkannya di lokasi strategis, mereka sudah bisa menerima pembayaran digital dari berbagai sumber.

Kesimpulan

Penggunaan QRIS yang benar tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam bertransaksi.

Baik sebagai pembeli maupun penjual, semua pihak bisa memanfaatkan sistem pembayaran digital ini dengan mudah, selama mengikuti langkah-langkah yang tepat dan menggunakan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan sistem QRIS resmi.

Baca juga: Cara Mengubah Bahasa di Telegram

Selain itu, QRIS merupakan salah satu langkah penting dalam transformasi digital ekonomi dan keuangan di Indonesia.

Baca juga: Cara Mengubah Canva ke PDF dengan Mudah

Dengan dukungan penuh dari Bank Indonesia dan berbagai penyedia layanan pembayaran digital, QRIS semakin populer di kalangan masyarakat, terutama di tengah maraknya transaksi nontunai dan kebiasaan hidup serba digital.

Baca juga: Cara Mengubah Canva ke PPT

Dengan memahami cara penggunaan QRIS yang benar, baik pembeli maupun penjual bisa menjadikan sistem ini sebagai alat pembayaran andalan yang cepat, aman, dan efisien.

Baca juga: Cara Mengubah Jaringan 4G ke 5G

Selain itu, QRIS juga menjadi solusi ideal bagi pelaku usaha kecil yang ingin naik level dengan menerapkan sistem pembayaran modern tanpa biaya infrastruktur yang tinggi.